Buku
Membaca Al-Qur'an bersama Mohammed Arkoun
Tugas Para Nabi. Seperti Nabi Musa, Isa, dan Nabi Muhammad hanyalah menyampaikan sebuah wacana yang diwahyukan kepadamereka sebagai bagian dari ucapan-ucapan-Nya yang tidak diciptakan, tidak terbatas, dan ko-eternal.rnKajian terhadap diskursus islam modern beserta para pemikirnya selalu saja menarik untuk dibahas. Salah satunya adalah Mohammed arkoun, seorang pemikir islam kontemporer dari Aljazair ini menawarkan konsep pemikiran ulang atau rethinking terhadap islam, nilai-nilai, tradisi serta ajaran-ajarannya yang selama ini dianggap mapan dan anti kritik. Asumsi ini, menurut Arkoun, disebabkan karena pembukuan dan pembakuan ajaran agama yang terjadi pada abad pertengahan yang kemudian dijadikan standar kebenaran beragama.rnBuku ini memuat sejumlah tulisan yang mengupas tentang pemikiran dan kritik terhadap hasil pemikiran Arkoun terutama dalam kajian teks Agama yang dalam hal ini adalah Al-Qur’an. Arkoun meyakini al-qur’an sebagai korpus terbuka yang tidak ada satupun penafsiran dapat menutupnya secara tetap dan “ortodoks”. Oleh karena itu ia menganggap perlunya mengadakan pembacaan ulang terhadap teks-teks Al-qur’an sebagai Upaya mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur’an yang diyakini bersifat transendental-universal(Sholihun Likulli Zaman wa Makan).
Tidak tersedia versi lain